About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Minggu, 24 April 2011

sekarang bohong, besok bohong lagi

Dari TK mungkin kita semua diajarin untuk menjauhi yang namanya bohong. Seinget gua, guru TK gua pernah bilang,

"kalo kamu bohong, di neraka nanti lidah kamu dipotong sama kamu sendiri" kurang lebih begitulah. Dan kita pun cukup takut buat berbohong saat itu.

Saat kita tumbuh, susah banget menghindari kebohongan. Di SD deh minimal anak kecil udah mulai bohong kecil-kecilan. Bohong ke temenlah, ke guru, sampai ke orangtua. Gampang banget bohong itu, malahan kadang menguntungkan. Tambah dewasa, wawasan kita semakin meluas. Kita denger yang namanya "white lie". Kebohongan dengan maksud baik. Nabi pun mencontohkan begitu. Orangtua juga kadang begitu. Sayangnya, anak kecil kadang menafsirkan lain tentang "white lie" ini. malah mungkin ada yang berpikiran dengan dilandasi "white lie" bohong itu boleh. oke, kecil-kecilan memang, tapi kalo udah kebiasa? Ya bohong, tetap bohong, dan dosa tetaplah dosa.

Semakin dewasa saat kita semakin melek ama lingkungan sekitar, berita, acara tv, lingkungan sekolah, dan macem-macem lainnya, kita bakal melihat hal kontradiktif yang sangat mencolok dengan apa yang ditanamkan pada kita sejak kecil. Yaitu, larangan berbohong. Banyak banget kebohongan diluar sana. Manipulasi sejarah misalnya. Kita pasti tahu, peristiwa G30S-PKI. Masa paling kelam dalam sejarah Indonesia. Masa yang paling mengerikan, 7 Perwira TNI dihabisi dengan kejamnya. Lalu dibalikkan, dan pembalasan yang ga kalah mengerikan, pembantaian seluruh simpatisan partai palu arit di muka bumi pertiwi. Ribuan jiwa melayang.

Dan sampai hari ini, kita masih belum tahu apa yang sebenarnya benar-benar terjadi malam 30 september itu. Mahkamah Militer Luar biasa (mahmillub) telah diselenggarakan, dan hasilnya? Nol. Sampai sekarang kita masih dengar banyak versi soal kejadian itu kan? Seharusnya ada satu diantara banyak versi itu yang paling benar, entah CIA-kah, PKI-kah, Bung Karno, Bahkan mungkin pak Harto dibalik malam itu. Masih banyak versi lain. Padahal ga sedikit saksi hidup waktu itu, yang bisa dimintai keterangan. Dan ya sampai sekarang terus jadi misteri. Begitu juga dengan Supersemar yang sampai hari ini ga pernah kelihatan wujudnya. Logikanya, gimana bisa surat perintah yang begitu penting, hilang gitu aja? Apalagi levelnya pemerintahan. Dan ya itu tadi, menimbulkan kontroversi, dan menyuguhkan diskusi sendiri bagi rakyat Indonesia. Dan sekali lagi, saksi hidupnya pun sekarang sudah meniggal semua. tapi waktu masih hidup? Apa kita ga bisa mengorek kenyataan? Maka bukanlah hal yang salah kalo ada orang yang menyimpulkan ada kebohongan dibalik semua itu.

Rekayasa yang disimpulkan oleh orang-orang yang tidak percaya, berefek kontinyu. Berlanjut hingga sekarang. Karena kita tahu pernah ada kebohongan yang disembunyikan, sulit untuk percaya lagi dengan apa yang disampaikan sekarang. Pemberitaan media, rasanya hanya pengisi belaka. Di belakangnya ada kebohongan lain yang ditutup rapat. Dan sampai kebohongan itu terbuka, akan semakin banyak orang-orang yang apatis, karena ketidak percayaan yang begitu tinggi pada negara kita ini. Dan tingkat keapatisan yang tinggi ini, ga akan ngangkat Negara kita ke kehidupan yang lebih baik.

So, siapapun lu, jangan coba buat berbohong. karena kebohongan yang kita buat, membuat orang mikir, seandainya lu dengan mudah berbohong untuk satu hal, lu akan dengan mudah berbohong untuk kebohongan-kebbohongan yang lain. Maka, orang akan sulit sekali percaya sama lu.

Well, stay away from lie guys!

1 komentar:

Taufik Wiradarmo mengatakan...

Yang penting, jangan sampe kepercayaang terhadap yang 6 itu menghilang... Dan kepercayaan sama diri sendiri. Tapi lo harus bikin diri lo jadi orang yang bisa dipercaya...

Nyontek masuk boong gak to? Haha.

Posting Komentar